Ketika Bocah Ber-Gadget

Assalamu’alaikum blogger! Di awal postingan ini Fadya mau main-main dulu deh sama kalian. Fadya mau tahu seberapa jauh pengetahuan kalian di bidang teknologi. Oke?

Nah, ini dia kata-katanya :

1.  Handphone
2.  Laptop
3.  Android
4. Blackberry
5.  Facebook
6.  Twitter
7.  Wechat
8. Line
9. Instragam
10. TUMBLR.

Sekarang pertanyaannya, dari 10 hal diatas, berapa banyak kata yang asing buat kalian?apaaaa? nggak adaa? Hahahaha ya ya ya, Fadya paham. Kalian pasti sudah sangat sangat sangat akrab dengan hal-hal itu.

Zaman sekarang, rasanya memang aneh banget kalau kita asing dengan hal-hal yang udah Fadya sebutkan tadi. Ini semua adalah akibat dari semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Kalau kita tidak update dengan hal-hal diatas, pasti kita udah dikatain “nggak gaul”, “kamseupay”, “udik”, “kudet (kurang updet)”, dan apapun lah itu orang bilang. Bahkan nih, pernah ya Fadya itu salah paham waktu temen Fadya nge-tweet “BC.e gak mutu!”. Nah Fadya kira BC yang dimaksud itu film Beautiful Creatures, maklumlah waktu itu lagi booming film itu dan menurut Fadya film itu nggak bagus, yaudah deh Fadya mention gini “Iya nih untung ga jadi nonton di bioskop”. Terus dia bingung dan Tanya maksudnya, yaudah Fadya jelasin. Dan, dia pun balas mention Fadya sambil ketawa ngakak terus dijelasin deh ternyata BC yang dia maksud itu BroadCast yang ada di Blackberry, dan Fadya dikatain “Jedu”, artinya Jejer Duro (jejer Madura), semacam “ndeso” gitulah. Ya Ampun :O #nah malah jadi curcol.

Memang bisa Fadya bilang sebenarnya tingginya tingkat perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia itu merupakan suatu fenomena yang tidak buruk. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia yang notabene masih merupakan Negara berkembang tidak kalah saing dengan Negara-negara maju. Semua kalangan, mulai dari kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa, semuanya mengikuti perkembangan ini. Tapiiiiii, ada tapinya nih guys, yang membuat Fadya miris dan menangis dan membuat hati Fadya teriris-iris *halah* adalah… perkembangan ini telah merenggut masa kecil anak-anak. Maksudnya? Ya maksudnya adalah, karena perkembangan ini, banyak anak-anak yang kehilangan masa kecilnya #ini sama aja dong.

Teman-teman pasti sering melihat anak kecil yang memainkan permainan di gadget canggih semacam iPad, smartphone, laptop, dan lain-lain. You get the point, guys?Ya, itulah yang membuat Fadya miris. Coba kita ingat-ingat, waktu kita kecil dulu, apa permainan kita? Ular tangga, monopoli, masak-masakan, bongkar pasang, tamiya, bendan, kelereng, lompat tali, sampai mainan tanah juga pernah (kalian juga mainan tanah kayak Fadya kan?  ). Nggak ada tuh jaman kita dulu yang namanya facebook-an, twitter-an, chatting, nggak ada lho!

Fadya mau cerita lagi. Lebaran kemarin, pas hari pertama kan pasti kita kumpul bareng keluarga besar dong, nah pas lagi kumpul gitu sepupu-sepupu Fadya yang masih bocah, pada ngumpul gitu. Fadya kira kan mereka lagi ngitungin angpao, kayak zaman kecil Fadya gitu. Ternyata, pas Fadya deketin (Fadya pengen minta jatah ke mereka  ), jedieeennnkkk! Mereka lagi mainan iPad bareng, Masya Allah -_- ternyata sepupu-sepupu Fadya jadi korban gadget juga.

Selain kehilangan permainan masa kecil, gadget juga bisa membuat anak-anak lupa ibadah. Kok bisa? Ya bisa lah. Mereka pasti lebih banyak waktu untuk pegang gadget, daripada ambil wudhu dan kemudian baca Qur’an. Ya ga usah anak kecil sih, kadang kita juga gitu. Hayoo, iya apa iya? Kalo lagi enak-enak facebook­-an,chatting-an, WA-an, sms-an atau telponan ama si ayank, terus terdengar adzan isya berkumandang, pasti tetep ngelanjutin aktifitas ber-gadget ria. “sholatnya ntar aja deh pas mau tidur” atau “bentar lagi deh”, eh tapi ternyata ketiduran -_- iya apa iya? Atau pas sholat rokaat terakhir tiba-tiba handphone bunyi, pasti bawaannya buru-buru selesai. Dzikir bentar tanpa baca Qur’an. Iya apa iya?

Sebenernya menurut Fadya ga ada salahnya juga sih memperkenalkan teknologi pada anak-anak, tapi jangan berlebihan sampai mereka meninggalkan masa kecilnya deh, kasihan juga mereka kan, kasihan juga nanti anak-anak yang kurang beruntung yang kurang mampu untuk membeli barang-barang begituan. Nanti kalo mereka ngerengek-rengek ke orang tuanya, atau malah lebih parah lagi kalau mereka sampai bertindak kriminal hanya karena sebuah gadget. Berabe tuh!

Nah jadi kesimpulannya menurut Fadya, perkembangan teknologi itu bagus, dan perlu, tapi tetep harus ditempatkan pada tempatnya. Jangan berlebihan, nanti memunculkan kemudhorotan  Islam juga mengajarkan bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik kan  jangan sampai perkembangan teknologi menyebabkan hubungan kita dengan Tuhan tidak berkembang. Oke Guys? Cukup segini aja deh cuap-cuap Fadya masalah perkembangan teknologi dan informasi.see ya next time, Guys!